Alhamdulillah udah
tahun 2017 aja ini. Bukannya mau merayakan, Cuma sekedar mau berbagi keceriaan
dan kesedihan saja. Alhamdulillah masih istiqomah alias single, ahaha itu malah
diungkit-ungkit. Sebenarnya banyak banget koreksian yang harus diperbaiki di
tahun ini. Banyak banget, Bismillah niat dari lubuk hati yang terdalam, ahaha
peace. Apalagi umur udah kagak muda lagi, ahaha, kalo masalah spiritual gak sah
dijabarin ajalah ya, takut ujub, yang pasti bisa jadi yang lebih baik dari
sebelumnya. Entah sholatnyalah, baca qur’annnyalah, puasa sunnahnyalah,
sedekahnyalah, nyari ilmunya dsb. Bukan lagi suruhan bukan lagi anak kecil,
intinya belajar lebih dewasa. Kayak ilmu apa sih itu yang ngejabarin semakin
tua semakin tinggi tingkat kesadarannya tentang spiritualnya. Emm selain itu
juga masih banyak yang dipersiapin buat masa depan, coz akhir2 ini udah mulai
lagi malas – malasannya, kadang lupa ama umur. Kalo udah inget umur, kadang
jadi malu sendiri. Lebih dipersiapin lagi buat jadi cewek sejati. Wuish bahasanya,
ahaha diudahin bangun terlalu siangnya, lebih rajin ngerjain pekerjaan
rumahnya, lumayan dikurangi waktu main-mainnya tapi luangin banyak waktu buat
keluarga, dikurangi malas mandinya, ahaha dsb lah. Intinya ayo berubah, ahaha o
ya selain itu semakin banyak baca bukunya, kumpul halaqohnya, insyaAllah
lingkungan kan juga berpengaruh buat masa depan kan yak? Intinya itu semualah. Kalo
dari dalam diri sendiri juga ada banyak yang harus diperbarui, Cuma biar aku
sajalah yang tau. Heehe. O ya masalah move on, insyaAllah Allah dah beri
hidayah buat aku, jadi buat yang pernah merasa ku sakiti mungkin, ahaha aku
minta maaf, buat yang pernah nyakitin aku, aku udah maafin semunya kok, Cuma maaf
intinya sudahi sajalah. Walaupun sebenarnya sudah tersudahi dari dulu. Tapi maaf
untuk sekarang – sekarang ini aku udah gak mau menengok ke belakang terlalu
jauh. Jadi maaf kalo aku udah bener-bener say goodbye. Heran, kenapa dulu bisa
kejadian gitu banget yak? Ahaha. Buat yang baru kenal sih aku berharap
janganlah menilai orang dari masa lalunya, lihatlah orang dari masa depannya. So,
udahlah gak usah ungkit-ungkit itu lagi ya. Ahaha simple ajalah ya, intinya dah
gak mau repot. Aku tau kok dibalik semua
masalah itu pasti ada hikmah. Ya intinya gitu ajalah, heehe. Ngomongin hikmah
ternyata di setiap kejadian yang aku alami ada aja hikmahnya. Mulai dari dulu
orangnya yang lumayan tertutup banget, telat masuk kuliah alias nelat satu
tahun hanya gara-gara orang tua gak menghendaki kuliah selain di perguruan
tinggi negri sampe akhinya terkadang malah jadi kaki tangan dosen. Buat aku itu
semua ada aja hikmahnya. Heehe walaupun kadang yang paham cuma aku sendiri. Ngenes
gak sih, umm sebenernya gak juga. Selagi masih nyaman aja sama diri sendiri. Ahaaayyy
habisnya kalo aku cerita ke orang takutnya mereka malah cuma ngetawain. Tapi ada
juga sih yang tak critain ke orang itupun dia yang senasib, ahahaha kesebut
juga tu orang, ahahaa gokil – gokil. Sekarang aku ngerasa lebih nyaman aja sih
sama hidupku, walaupun aku ngrasa masih ada yang kurang. Tapi belum umurnya
deng, ahahaha yah walaupun temenku sd, smp, sma udah pada punya kebahagiaan
itu. Sabar chis, sabar akan ada waktunya sendiri nantinya. Tak usah
diandai-andailah ya, toh juga aku blm mau tau siapa-siapanya. Yang pasti dia
cerminanku, suatu hari nanti cobalah tak jabarin aku itu gimana orangnya. Yaaaa
yang intinya buka hati lah ya, walaupun belum pengena terisi. Ahahahaha pengenanya
yang sifatnya ada kesamaannya juga ada perbedaannya juga, jadi saling
melengkapi gitu, ahaha astaga, kenapa jadi ngomong itu sih, sudahlah belajar
dulu, belajar dalam bentuk apapun, belajar kuliah rajin, belajar masak ala
restoran, belajar ngurus adek kecil, yang gak ketinggalan juga belajar mahamin
perasaan kamu, iya kamu, ahahaha siapa hayo, rahasia. Ahaha masih rahasia Allah
maksudnya. Toh kehidupan itu kan gak jauh dari kata belajar kan yak? Aseekkk,
heeehe. Its a brand new day enoght here only friends, thank you. mmuach
Sabtu, 31 Desember 2016
Selasa, 01 November 2016
Kisah Dibalik Hari Berkurangnya Umurku
Di ulang tahunku ini ada cerita
banyak yang mau kuutarakan ama kalian semua. Yang pasti semua berawal dari
sebuah mimpi. Yang kemudian menjadi suatu kebencian. Dan sekarang saling
melupakan.
Dulu aku bermimpi suatu saat aku akan
bisa meraih cita-cita. Ya, cita-cita yang sangat simple tapi sangat mulia. Di
awal perjalanan aku sudah harus menemui jalan yang sangat rumit, akupun harus
berjalan tertatih, terjatuh, bahkan terseret-seret. Tapi ada suatu kisah yang
sampai kapanpun takkan kulupakan. Ada cacian yang membuatku bangkit dari
semuanya. Dan akhirnya akupun bisa melangkah dalam awal jejak suatu cita-cita.
Ketika aku sudah bergelut dengan
kisah dalam cita-citaku, akupun tidak bisa memungkiri bahwa disana aku terlalu
nyaman. Mereka yang membuatku nyaman. Mereka yang membuatku bangkit. Mereka adalah
awal dari semua kisah cita-citaku.
Namun disisi lain, dahulu yang
menjadi cikal dari cita-cita itupun pergi. Akupun semakin tak peduli. Aku tak
pernah berharap apapun dari mereka. Bahkan setitik kenangan pun rasanya ingin
kuhapus semuanya. Aku tak kenal mereka. Dan tak lagi mengenal mereka. Mereka
adalah alasan mengapa ku lebih baik pergi daripada bertahan dalam kesakitan.
Tapi aku harus kuat, aku harus tetap
berdiri, aku harus sigap. Dan kini terlihat bahwa teman sejati itu bukanlah
mereka yang pernah menjadi sahabat dekat, bukan mereka yang pernah mempunyai
rasa, bukan mereka yang mencemooh dengan kata-kata yang sangat luar biasa.
Tapi mereka yang selalu mendoakan
satu sama lainnya. Ada dikala sedih dan senang. Dan hadir diwaktu mereka
tersibukkan dengan aktivitas olehnya.
Terimakasih Mantan Teman, Mantan
Sahabat, Mantan Teman Seperjuangan.
Doaku selalu mengalir untuk kalian
semua..
Semoga kalian tetap dalam lindungan
Allah.
Senin, 18 Juli 2016
Dear Diary
Heran, ya heran.. tiap kali
bertemu teman lama, ada aja yang tanya “ sekarang sama siapa Yam? San? Chis?”
he’m haha senyumin aja, adaaa juga yang tanya “ kamu itu inilah itulah, kok
sampe sekarang masii aja betah sendiri “. Sebenarnya kalau masalah kayak
begituan, aku sendiri bukan tipe pemilih banget. Cuma ada alasannya kenapa
sampe sekarang aku belum mau bener-bener cuma milik satu orang, haaha bahasanya
gitu banget. Belum mau aja, sayangku dibagi sama orang yang gak tau dia bakal
sama aku apa enggak. Haaha lagian keluargaku juga baik-baik aja, bagiku masi
cukup bahkan lebih kasih sayang mereka sama aku, jadi mereka yang tetap akan
jadi prioritasku. Apapun keadaannya, mereka tetap orang yang belum bisa
tergantikan di mata ku. Haaha ditanya soal sayang, banyak orang yang ku sayang,
cuma sayangnya sekedar status mereka di mataku aja, gak yang sampe rela ini itu
demi seseorang itu. Tapi pas ditanya soal hati, haaha sampai kapanpun semua
yang berkenaan hati takkan mau ku tuliskan dimana saja, yaa karena hati itu
rapuh, sekali diumbar bisa menjadi jatuh bahkan runtuh. Cukup aku saja yang
tau, banyak orang yang mengira aku suka mengumbar soal hati, bahkan dengan
kasat mata pun bisa dilihat. tapi satu hal yang belum kalian tau, setiap orang
tidak bisa hidup tanpa orang yang lainnya. Begitupun aku, apa salahnya
mempunyai banyak teman bahkan sahabat? Toh aku bergaul juga masi dalam
batasnya. Kadang orang bahkan aku pun merasa satu kali dua kali adaaa saja yang
mempunyai rasa, tapi apalah artinya itu, dibanding keluargaku yang selalu adaa
buat aku. Bagiku bukan waktu yang tepat jikaku mengartikannya sebagai hal yang
sangat wow. Aku masi ingin banggain kedua orang tua ku, masi ingin jadi contoh
yang baik buat adik-adikku, masi pengan punya temen banyak, masi pengena raih
cita-citaaaa, soal hati berdoanya segala sesuatu itu indah pada waktunya,
haaha, ndak usahalah terkekang selama umur masi agak muda haaha, percaya aja,
suatu hari nanti juga hati akan memilih dan ada hati juga yang akan terpilih #ahaaha
baper jadinya...
Sabtu, 04 Juni 2016
Dear Diary
Kebidanan, ya jurusan yang selama ini ku inginkan,
entah apa alasan jelasnya, yang pasti kini ku sudah menjalani sepertiga dari
waktu yang seharusnya ku tempuh.
Tak gampang menjadi mahasiswi kebidanan, ya, karena
kami dituntut dewasa sebelum umurnya, namun perjuangan untuk menjadi seorang
bidan, sungguh oh sungguh mulia, bagaimana tidak, kami diberi tanggung jawab
menjadi penyelamat 2 nyawa sekaligus.
Setiap pilihan pasti ada risikonya, sama sepertiku,
memilih mendalami kebidanan dan kini aku harus bisa menjalani segala rintangan
yang terjadi padaku.
Bayanganku cita-citaku ini sepele, ingin menjadi perawat wanita, namun
ternyata tugasku lebih besar, tak hanya wanita saja yang harus ku rawat namun
aku juga harus bisa menjadi penyelamat mereka.
Awalnya
sangat berat sekali menjalaninya, dari yang harus tertekan dengan statusku yang
mengambil diploma III, hingga setiap praktikum selalu saja dimarahi dosen. Mereka
memang ingin menjadikan kami orang yang kuat. Sehingga ketika kami telah
berprofesi menjadi bidan. Kami tidak terkejut lagi menjalani profesi kami itu.
Hingga sepertiga perjalanan pun, aku masih saja
mengalami hal yang seperti itu, UTS dan
UAS bagi sebagian mahasiswi kebidanan itu hal yang lebih mudah daripada praktik
di laboratorium atau di lahan. Namun sayang bagiku UTS dan UAS menjadi momok
terbesar dari diriku. Karena aku sadar bahwa latar belakang sekolahku dulu jauh
berbeda dengan mereka.
Aku berjuang menjadi mahasiswi yang setidaknya aku
bisa menjalani kuliah ini menyamaratakan keahlianku dengan mereka. Walaupun dari
segi ilmu teori, mereka lebih menguasai dibanding aku. Perjuanganku memang jauh
berbeda dibanding mereka. Namun kini aku ingin membuktikan bahwa aku tak akan
pernah menyerah menghadapi semua. Siapapun boleh mencaci-makiku, memang aku tak
sepandai mereka, tapi aku yakin mereka yang mengejekku, mereka belum pernah
mengalami apa arti perjuangan yang sesungguhnya.
Terkadang aku malu, mendapati temanku, bukanlah
teman sepermainanku. Lambat laun, aku merasakan hal yang luar biasa dimana aku
harus bersyukur karena sebenarnya Allah telah mengatur sebegitu indahnya perjalananku,
sehingga kini aku merasa menjadi orang yang bangga karena aku pernah
dipertemukan dengan seseorang yang jauh lebih hebat dari teman-temanku dahulu. Apalagi
di tempat yang sangat luar biasa pergaulannya. Aku bangga, setidaknya mereka
menjadi penyemangatku ketika aku mulai putus asa, walaupun kini mungkin mereka
telah melupakanku. Aku bangga pernah menjadi orang yang pernah menjadi teman
seperjuangan mereka.
Dan kini aku ingin bangkit, menjadi mahasiswi
kebidanan memang tak sesuai dengan apa yang dulu aku bayangkan. Namun aku yakin
aku bisa menjalaninya. Aku ingin membuktikan bahwa mahasiswi kebidanan tak
hanya aktif dalam organisasi yang ada profesinya atau sibuk dengan
tugas-tugasnya. Aku ingin menjadi mahasiswi yang berbeda. Ya, berbeda dari yang
lainnnya. Jejak awal langkahku dulu, aku pijakkan pada organisasi yang ada
dalam dunia kebidanan. Ya, sebut saja HIMA kebidanan, berat memang membagi
jadwal kami, sama-sama sibuk dengan tugas-tugas kami. Tak jarang gesekan pun
terjadi diantara kami. Selanjutnya aku terpilih menjadi pengurus asrama, tak
bisa disangka memang, awalnya karena kurang personil saja, tapi yaa sudahlah. Setidaknya
aku bisa membantu mereka. Aku menjadi ibu rohani agama islam, mungkin mereka
memilihku karena latar belakangku saja, tapi tak apalah. Laa khaulaa walaa
quwwata illa billah. Selanjutnya, aku iseng-iseng saja ikut UKM English Club,
ukm yang aku kira akan bisa menambah wawasanku tentang english. Disini juga
mungkin karena pada saat itu aku tergolong agak aktif, entah mengapa aku
dijadikan sebagai bendahara. Yaa, maklum saja UKM baru masih butuh perintis
sebenarnya. Yang terakhir, akhir-akhir ini aku diajak temanku untuk ikut IMM
yaa bagi keluarga Muhammadiyah pasti tahu apa itu IMM. Awalnya hanya
ikut-ikutan saja, lumayanlah bisa menambah ilmu agama. Bisa nambah teman juga. Lambat
laun nyaman juga, karena mereka bukan hanya care, tapi juga solid. Organisasi yang
semacam ini yang kiranya organisasi yang ideal jauh dari organisasi yang ku
jajaki sebelumnya. Entah besok aku bisa apa di organisasi ini, namun aku
senang, perlahan ilmuku tambah walaupun di luar dari profesiku.
Banyak hambatan dan kendala selama aku ikut
berorganisasi, dari jadwal kegiatan yang bertabrakan hingga carut-marutnya jam
waktu belajar. Yaa, memang risikonya seperti itu. Dan aku menyadarinya, aku
merasa walaupun aku bangga bergabung sekian banyaknya organisasi. Aku belum
maksimal dalam melaksanakan amanahku itu. Hal yang mana lagi menjadikanku lalai
akan kewajibanku pula. Namun sekian lama mengikuti dan menimbang, mesti harus
ada yang terkorbankan, hanya saja aku belum bisa memutuskan mana yang harus aku
lepas. Semoga Allah segera memberi petunjuknya. Amin
Aku berfikir, jika hanya di dalam saja aku
mengembangkan kemampuanku, maka aku takkan bisa bersosialisasi dengan yang
lainnya, dan ketika aku keluar pun, aku harus bisa mempertimbangkan sisi
positif dan negatifnya.
Itulah kisahku tentang bagaimana menjalani
kehidupanku selama aku menjadi mahasiswi kebidanan. Aku tak peduli orang akan
sangat begitu membenciku dengan apa yang ku jalani sekarang. Aku pun takkan
membenci mereka sekalipun mereka telah mengejekku.
Memang cita-citaku menjadi bidan, namun bidan yang
berbeda. Bidan yang lain daripada yang lain. Aku berjanji wahai guru besarku. Ketika
engkau saat ini memarahiku, karena engkau tegas menjalankan tugasmu. Aku yakin
kelak aku akan menjadi mahasiswi yang engkau harapkan. Aku percaya bahwa sikap
bijak kau itu, seolah-olah menjadi tanda
besar bagiku bahwa aku memang dididik tegas agar aku bisa menjadi mahasiswa
yang sesungguhnya. Yang tidak asal berpredikat ahli madya saja. Sekian kisahku
malam ini, Bye cintull
Senin, 04 April 2016
Bapakku Pahlawan Pelindungku
Bapak, yang biasa ku panggil pae, orang yang sangat berarti buat kami apalagi aku, orang yang selalu ada dalam bayang-bayang hariku, orang yang slalu ada disaat aku berdiri tegak dan saat aku terjatuh dan mungkin sulit untuk bangkit kembali, perjuangannya melebihi segalanya. orang yang slalu menguatkanku bahwa hidup ini keras dan aku harus bisa menghadapinya.orang yang tak tergantikan kedudukannya di mata ku. orang yang slalu menggandengku ketika aku tertatih berjalan menapaki jalan keras. orang yang slalu yakin bahwa aku pasti akan menjadi orang yang lebih baik darinya. orang yang senantiasa bisa menempatkan dirinya. ketika dalam keadaan yang biasa, beliaulah sang pahlawan kami, sang ayah, bapak, tersayang ku. saat ku tenggelam dalam kesedihan, kekecewaan, keceriaan, beliaulah orang yang menjadi sahabat karibku, teman terbaikku. ketika beliau tertidur pulas sembari ku memandanginya seraya berkata kaulah idolaku. apalah aku, seorang yang tak pernah sadar akan perjuangan dan pengorbananmu. hanya anak yang tak tahu malu, tak sadar atas segala doa yang kau lontarkan kepadaNya tentang kami. aku merasa menjadi orang beruntung dan slalu bersyukur karena aku dilahirkan dari keturunanmu. hingga kini dewasa mungkin aku tidak bisa memungkirinya, suatu saat kau akan melepasku. mengamanahkanku pada orang yang kau anggap bisa menggantikanmu. tapi bagaimanapun dia, kau adalah segalanya untukku. trimakasih atas perjuangan, pengorbanan dan doa mu yang tak terhingga. kini kami kita aku, slalu berusaha semaksimal mungkin membuatmu bangga atas prestasi kami. doa kami slalu tercurah untukmu. doakan kami pula bisa menjadi anak sholih sholihah yang bisa menbahagiakan mu dunia akhirat. amin
Trimakasih untuk smuanya. kami sadar kami takkan bisa membayar ketulusanmu...
#terharu
Trimakasih untuk smuanya. kami sadar kami takkan bisa membayar ketulusanmu...
#terharu
Assalamu'alaikum Cinta
Arti sebuah cinta, memang tak semua orang bisa mengartikannya. akupun tak paham, apa itu cinta? karena ku mengharap cintaku takkan ku bagi, dan hanya untuk kupersembahkan hanya untuk Nya. Namun ternyata Dia menciptakan makhluk yang Dia anugrahkan dan titipkan sebuah Cinta. Cinta yang akan menemani fatamorgana hidup yang fana ini. Walaupun begitu, makhluk Nya pun takkan boleh menjauhkanku dengan Nya yang menciptakan ku. Yaa Robb berikanlah hambaMu petunjuk untuk memilih makhluk yang kau anugrahkan Cinta kepadanya karenaMu. Karena kepadaMu lah aku meminta dan hanya kepadaMu lah aku memohon pertolongan. Amin
Kamis, 21 Januari 2016
Cita-citaku, ku ingin menjemputmu..
Cita-cita adalah sebuah
doa yang selalu terbayang di mata, seolah sebuah harapan yang tak ada habisnya
dan akan selalu ku kejar...
Tak peduli seberapa jauh
ku melangkah, seberapa lama ku memperjuangkan, seberapa keras ku berdoa...
Semua hanya untuk sebuah
“Cita-cita”
Seseorang terkadang lalai
akan suatu hal...
Ketika dia terlalu
berusaha mengejar cita-cita dunia daripada akhirat...
Padahal sebenarnya
seseorang diciptakan di dunia...
“Semata-mata hanya untuk
menyembah-Nya”
Dan kini...
“Cita-cita”
KU INGIN MENJEMPUTMU...
Dengan Ridho-Nya,
Rahmat-Nya, serta Hidayah-Nya
Bukakanlah hatiku untuk
menuju-Mu Yaa Rabb...
Ya Rabb yang Maha
Membolak-balikan Hati Manusia...
Kini ku ikhtiarkan diriku
hanya untuk-Mu...
Ridhoiku tuk melangkah
menuju...
“Cita-cita”
Ku ini...
Menjadi Muslimah
Kaaaaafffffaaaaahhh
Yang selalu ada di
jalan-Mu...
Aminn
Selasa, 05 Januari 2016
Teman tapi bukan teman
Sekian
lama hidup di dunia ini, gag ada hari yang berarti kecuali bertemu dan berpisah
dengan yang namanya teman, kata pepatah semakin banyak teman semakin banyak
pula rezeki yang datang ke kita, hmm emang bener sih walaupun kata “ rezeki “
itu bisa bermakna ambigu, antara berarti baik n berarti buruk. Alright guys,
tau gag kenapa bisa dibilang begitu?, yaa bisa jadi kedua-duanya terjadi ama
kehidupan kita, kalo yang rezeki baik thu mungkin bisa diliet dari mereka
peduli ama kita de el el, tapiii kalo pas gag beruntung nii bisa jadi kita
dapet rezeki buruknya, bukannya suudzon cumaaa realitanya emang begitu,
ngomongin realita jadi keinget realistis, sory yang bukan orang realistis
mungkin kalian bakal tersinggung ama yang q utarain ini, contohnya nii, kadang
mereka gag suka ama kebahagiaan yang kita punya, seolah semua itu mereka buat
skenario kebahagiaan itu mereka barengi ama ketidaksukaan, jadi bisa disimpulkan
disamping kebahagiaan pasti ada ketidaksukaan, wajar see, Cuma kalo ampe aib
diumbar, hellow... emang gag ada urusan laen selain ngurusin urusan orang lain
yak, astaghfirullahal’adzim... please.. niat seorang teman yang mau membuka
diri buat teman yang lain thu dah suatu keajaiban buatq, tapii kenapa sampai
sebegitu teganya? Kecewa q, ya Allah ana kecewa banget, teman yang kiranya
terpercaya jadi sosok yang menusuk dari depan n belakang, rasanyaaa ampun
dahh.. sudah tak termaafkan,,, bukakanlah pintu hatinya yaa Rabb.. aib ternyata
bukan hal yang tidak tabu lagi baginya, memang benar kata pepatah “pintar-pintarlah
memilih teman”.. selain thu juga dilandasi dengan kehati-hatian. Mencegah teman
yang buruk lebih baik daripada mengobati kekecewaan.. hahaha... kalau sudah
begini lets gone be by gone, let it go, mulai menutup diri kembali.. pelajaran
yang bisa didapetin cuma 1, KETIKA KEHATI-HATIAN PUN MASIH BISA MENJADIKAN
SUATU KEKECEWAAN...
Langganan:
Komentar
(
Atom
)