Sebagian orang
mungkin bakal bertanya-tanya mengapa aku cenderung menutup diri. Ya, karena aku
tahu setiap masalah atau kejadian yang aku hadapi tidak perlu diceritakan ke
yang lainnya. Karena setiap cerita itu ketika diumbar akan ada orang yang
senang maupun tidak senang. Jujur dari lubuk hatiku yang paling dalam, ecieeee.
Aku pengen cerita semuanya tentangku ini ke kalian semua. Tapi biarlah ini jadi
curhatanku ke Allah ajalah. Aku tahu Allah akan selalu mendengar curahan
hatiku. Kapanpun dimanapun dalam keadaan apanpun. Ada saatnya akan ada yang
tahu tentangku, ada pula saatnya hanya
aku dan Allah yang tau.
Banyak yang sekarang
mungkin bertanya mengapa aku begitu sulit untuk dihubungi bahkan untuk sekedar
diajak main. Asal kalian tahu sebahagianya aku pergi bersama kalian itu semata
hanya kebahagiaan yang palsu kalau bisa dibilang. Memang aku terhibur, tapi
terasa ada yang kurang saja. Seperti ketika aku senyum dan tertawa, aku merasa
itu bukan aku, aku bukan yang seperti itu. Sejatinya aku memang tak suka
berbohong aku tidak merasa nyaman dengan kalian.
Namun ketika aku
merasakan aku bisa tersenyum lepas dengan candaan yang sebegitu konyolnya. Disitulah
aku merasakan aku sama dan ada untuk kalian. Aku merasa aku menjadi diriku
sendiri. Dan satu hal yang membuatku menjadikan alasan aku sangat bahagia,
karena aku menemukan kenyamanan. Bisa dibilang satu dua orang berharga akan
lebih bermakna daripada seribu orang yang hanya membawa kebahagiaan semu.
Aku memang tak selalu
menutup diri, ada saatnya aku lebih banyak mengenal kalian. Namun asal kalian
tahu, aku mengenal kalian karena sesekali aku ingin kamu kalian menjadi orang
yang berarti dalam hidupku. Sayangnya terkadang perkenalan ini tak berjalan
lama, bahkan hanya sekejap, sehingga ketika bertemu butuh babak baru lagi untuk
memulai.
Yang selalu menjadi
prinsip hidupku ketika tak semua orang bisa dipercaya sebegitu mudahnya. Dan kenyamanan
menjadikan harga mutlak yang tidak bisa ditawar dan kebahagiaan yang tidak bisa
tergantikan dan dibohongi.